Wednesday, March 17, 2010

Empati Utaz dan Ulya

Dua minggu yang lalu ada kejadian menyedihkan yang masih berbekas sampai sekarang.. Yaitu telah berpulangnya ke rahmatullah seorang profesor Wahyudi, suami dari sahabat mama di KL, jg ayah dari Jhiro dan Anin, temen utaz dan ulya di apartment taman harmonis.

Awalnya beliau sakit batuk dsertai demam tinggi. Setelah diopname di hospital Pusrawi, baru diketahui bahwa ada virus di paru-parunya. Berbagai macam antibiotik digunakan utk menghalau virus tersebut, namun tak jua berhasil. Bahkan virus itu merambah terus ke jantung.. menyebabkan fungsi paru-paru dan jantung melemah...
Akhirnya setelah selama 3 hari beliau masuk ICU, Allah mengistirahatkan Prof Wahyudi utk selama2nya..

Mama sangat sedih dan tidak menyangka suami dari sahabat mama, tante winda, pergi secepat itu. Diusianya yang masih muda, bahkan beliau baru saja satu bulan diangkat jadi professor di UIA. Mama tidak bisa menahan airmata mama.. Saat mama di depan komputer, membaca komen2 di FB, lagi2 mata mama basah... saat denger lagu tante winda utk prof yudi saat diRS, mama lagi2 menangis..
aah.. mungkin mama aja yang terlalu mellow.. terlalu sensitif, terlalu mengada2..
apalagi saat kejadian itu, ayah lagi di jepun.. ga ada di tengah2 kita.. Jadilah mama tambah nelangsa..

Utaz dan Ulya pernah nanya, kenapa ayahnya jhiro meninggal? sakit apa..? kenapa bisa kena virus? dan lain2... kadang disaat mama lagi galau, diserbu pertanyaan seperti itu, mama hanya bisa jawab sekenanya aja.. kadang malah mama ga tau, apakah utaz dan ulya mengerti jawaban mama..

Tapi tadi mama sungguh terperanjat.. saat ayah kembali dari jepun, ulya tiba2 cerita...
" ayah.. ayah tau ga..? kan kemarin mama sedih lo..." kata ulya.
"oya? mama sedih? sedih kenapa..?" tanya ayah.
"mama sedih soalnya ayahnya jhiro udah engga ada.."
"oh.. gara2 sakit ya..?" tanya ayah lagi.
Ulya cepat menyergah...
"bukan..! bukan sakit.. tapi me..ning...gal!" ulya memberi penekanan pada kata MENINGGAL.

"ayahnya jhiro meninggal karena sakit paru2 yah.."" utaz yang lagi main game di komputer tiba2 nyambung..
Lalu ulya melanjutkan lagi. "iya, diparu2nya ada virus.."

kemudian utaz menyahut lagi...
"virusnya datang melalui udara.." katanya, sementara tubuhnya tak bergeming menghadap komputer.. dan tangannya sibuk menekan keyboard mouse..

mama yang lagi beresin lemari di kamar diam2 nguping pembicaraan ayah dan anak2.
Trus ulya nyambung lagi..
"trus kemarin mama nangisss aja.. "
"ooh.. gitu ya..?" ayah mulai berempati..

"iya..trus mama liat ke komputer, trus mama juga nangiiis.." ulya terus ngerocos dengan gaya bahasanya yang masih berantakan..

mama lihat sekilas ekspresi ayah, yang nampak keliatan serius dengan alis nyureng2.. terbawa oleh gaya cerita ulya yang serius dan seperti menunjukkan empatinya terhadap perasaan mama..;)

hmm.. ga nyangka mama, ternyata anak2 bisa merekam apa yang mama katakan.. bahkan mama sendiri pun lupa, apa yang pernah mama sampaikan ke utaz dan ulya..
ga terfikir, ko bisa2nya mama kasih tau ttg sakit paru2, virus, dtgnya virus dll..

Tiba2 mama tersenyum sendiri, saat mencoba mengingat2 komentar utaz saat mama kasitau bahwa tante winda lagi sedih karena ayahnya jhiro udah meninggal.

"tapi ayahnya jhiro masuk surga kan ma..?" tanya utaz.
"iya bang.. insya Allah ayahnya jhiro masuk syurga.."

"ya udah, kalo gitu tante winda suruh cari ayah lagi aja.. kan ayahnya udah masuk syurga ini.." usul utaz.

hmm... utaz... Kamu belum mengerti, sungguh tidak mudah mencari pengganti seseorang yang sudah menjadi separuh jiwa kita...